Blogger Widgets

25 September 2015

Tulang Rusukmu

0 komentar

 TULANG RUSUK YANG KAU HANCURKAN


Hari yang dinantikan itu tiba 08/11/2014, penantian panjang untuk melepaskan masa lajang kita. Masih teringat dikepalaku kau dengan tegas sedikit gerogi mengucapkan ijab qabul itu. Aku memang tidak meminta macam-macam sebagai mas kawinya hanya seperangkat mukena & al quran berwarna biru laut. Tau kah kamu kenapa hanya itu yang aku minta bukan emas batangan, perhiasan atau uang ????? Yah walaupun H-7 kau menambahkan emas perhiasan sebesar 22.4 gram sebagai tambahan mas kawin kita, tapi itu bukan permintaan aku, bukan keinginanku, dan bukan permintaan orang tua ku juga. Hanya mukena dan al quran itu yang aku inginkan, aku hanya ingin kau bisa membimbing hidup ku untuk lebih bisa mendekati-Nya, aku hanya ingin kau bisa mengajariku banyak hal yang terkandung didalam al quran sebelum aku mengajarinya keanak anak kita, aku hanya ingin menggunakan mukena itu untuk mendoakanmu, mendoakan anak-anak dan mendoakan rumah tangga kita. Aku hanya ingin rumah tangga ini dibangun di jalan-Nya dengan berpedoman pada al quran. Hanya itu yang aku minta.

Seandainya kau tahu gimana senangnya aku diajak sholat berjamah yang diimani suami sendiri. Ini yang aku nanti-nanti sejak ijab qabul itu, tapi kau baru mewujudkannya setelah pernikahan kita berumur 3 bulan. Seandainya kau tahu gimana sedihnya hatiku melihat suami istri shalat berjamahan, sedangkan suami ku setiap diajak berjamaah selalu bilang shalat aja duluan. Seandainya kau tahu gimana rasanya melihat suami mengaji dipangkuan istri, sedangkan suamiku lebih banyak meninggalkan aku seorang diri dirumah. Seandainya kau tau gimana senangnya dan ademnya hati ku ketika mendengar mu mengaji tapi itu jarang bangat kau lakukan selama pernikahan kita. Seandainya kau tahu aku ingin merasakan dibangunin suami untuk shalat ketika aku terlelap dalam tidur ku walaupun lebih sering aku yang membangunkanmu untuk shalat bahkan tepisan tangan dan bentakan yang aku terima. Seandainya kau tau ketika kita sedang berpergian jauh atau ke mall aku ingin kau menghentikan kendaraan dan mengajak ku ketika waktu shalat tiba tapi ini tidak kau terkadang lupa dan bilang nanti aja bahkan kadang aku harus ngambek dan keras dulu kepadamu baru kau lakukan itu. Tapi apa pun yang sudah kau lakukan aku selalu bersyukur setidaknya kau pernah mengajak ku shalat berjamaah walaupun itu tergantung mood kamu, setidaknya kau selalu menyuruhku ngaji walaupun kau sendiri tidak mengaji, kau selalu menyuruhku shalat duluan padahal terkadang kau tidak shalat. Seandainya kau tau gimana rasanya dicaci maki oleh mu setiap kali kau marah, pusing atau mumet yang disebabkan oleh ulahku, bukan ulahku atau pekerjaanmu di RS. Tidak bisakah kau lemah lembut kepadaku dan terbuka atas masalahmu biar bebanmu sedikit berkurang, Aku tau kau lelah, aku tau kau pusing tapi kau lupa aku ini istrimu bukan boneka yang bias kau caci maki sesukamu. Kadang aku memang nakal hingga membuatmu kesel tapi percayalah aku hanya ingin perhatian dari mu, aku merasa kau lebih perhatian sama entis temanmu itu. Tak bisakah kau meneleponku dijam kerja mu sedangkan kau bisa menelepon entis dijam kerjamu hanya sekedar menanyakan “lagi dimana entis”, siapakah yang kau nikahi aku apa entis. Jujur aja kau hanya menelepon ku di jam kerjamu jika ada perlunya seperti “murada obat ini buat apa, murada aa pengen makan ini jadi masakin ini, murada ini murada itu” tak bisakah kau menelepon ku bertanya “lagi dimana, lagi apa, mau dibawain apa pulangnya”. Fiuhhhh hanya dibulan pertama pernikahan kita kau menelepon ku hanya bilang “kangen murada” selebihnya ga ada kau lebih asyik dan perhatian dengan entis dengan dunia pancingmu.

Seandainya kau tau hancurnya hatiku ketika kau bilang “Ga ikhlas dunia akhirat cincin nikah hilang”, ga bisakah kau lebih bijaksana layaknya suami kepada istri yang baru kehilangan cincin nikah. Kau lupa kah kalau istri mu sedang umrah, kau lupakah cicin itu hilang dimasjidil haram yang notebane adalah rumah allah, kau lupakah kalau cincin itu longgar karena cincin itu dibeli bukan bersamaku, kau lupakah kalau aku tidak suka memakai perhiasan, kau lupakah kalau kau yang meminta aku memakai cincin itu walaupun longgar. Pernahkah kau berpikir sebelum bilang begitu bahwa keselamatan istrimu disana jauh lebih penting dibandingkan cincin itu?pernahkan kau menelepon ku atau sms ku menanyakan keadaan istri dan mertuamu disana?Sekalipun kau tidak lakukan itu tapi malah bilang begitu. Seandainya kau mau merenungkan bahwa cincin itu hilang karena sejak awal ibu mu tidak ingin kau menikah dulu karena ibu mu masih ingin menikmati hasil jerih payahmu bekerja.Seandaikan kau tau gelang yang kau berikan sebagai mas kawin adalah gelang bekas punya ibumu sedangkan uang yang kau beri dibelikan perhiasan baru untuk ibu mu pakai. Kau tau bagaimana perasaanku ketika ibumu bilang begitu??? Aku hanya bias diam dan mengeluh kepada Allah, aku ga bisa apa apa. Aku ikhlas diperlakukan begitu sama ibu mu karena toh yang aku inginkan sebagai mas kawinku hanya mukena dan alquran berwarna biru. Semuanya terbuktikan ketika dapat kabar bapak anca sakit, aku berikan sisa perhiasan mas kawin itu sebagai ongkos kau kekalimantan. Tapi kau bilang sampai kapanpun mas kawin ini apa pun yang terjadi ga boleh dijual, aq tak tahu apakah itu pernyataan tulusmu atau karena ego mu yang begitu membenci bapak anca, bapak kandungmu sendiri. Aku hanya memintamu untuk mengikhlaskan cincin itu supaya allah menggantinya yang lebih baik tapi kau malah tidak menerimanya. Apakah kau lupa kalau ini adalah ujian dari Allah “Barangsiapa yang ikhlas ketika kehilangan sesuatu, allah akan menggantinya yang lebih dari itu.Namun barang siapa yang tidak ikhlas maka celakalah kamu”. Aku hanya bisa minta maaf dan memberitahukan kepadamu ada hal yang ga bisa aku katakan dan waktu yang akan menjawab semuanya. 

Apakah kau tau apa yang tidak bisa aku katakan,,,yuppp ketidak ridhoan ibu mu melihat anaknya menikah dengan ku, ketidak ikhlasan ibu mu menerima aku sebagai menantunya, kecemburuan ibumu terhadap kasih sayang mu kepadaku, kebencian ibu atas hancurnya rumahtangganya sehingga tidak ingin melihat aku bahagia denganmu, ketakutan ibumu karena takut kau kukuasai, ketidaknerimaan ibumu melihat aku belum kerja lagi disana dan bukan PNS. Apakah kau tau gimana rasanya ketika ibu menceritakan novi (mantan tunanganmu) kepada ku?? Aku hanya bisa diam, menahan air mata ini jatuh didepanya. Istri mana yang tahan mendengarkan ibu mertua menceritakan wanita yang pernah dicintai suaminya apa lagi membandingkan kelebihan novi dengan kekuranganku. Dari cerita ibu mu asal kau tau ibumu tidak menyukai novi karena dia takut kau dikuasa novi, karena dia punya bpk yang sakit2tan, karena dia rumahnya digang kecil, karena dia begini karena dia begitu. Benang merah yang aku tangkap adalah “EKONOMI ATAU UANG”. 

Aku ga tau apa yang harus dilakukan untuk bisa diterima dengan ikhlas dihati ibu mu, toh aku sendiri tidak pernah mendapat dukungan kamu. Masihkah kau ingat setiap kita dapat rezeki makan diluar, aku selalu bilang kenapa ga ajak ibu?kenapa ga dibungkus makanan ini buat ibu?selalu ibu mu yang aku pikirkan tapi kau selalu alasan ini alasan itu. Aku ga tau apa yang sebenarnya terjadi antara hubungan kamu dengan ibu mu. Setiap kali aku bertanya selalu ga pernah dijawab. Yang aku ingat ketika masih tinggal dirumahnya dia selalu mengintip kekamar kita, pernah suatu hari dia sengaja kekamar hanya berpura-pura mencari kucing padahal tidak ada kucing, kau tau apa yang ingin ibu lihat?? Dia hanya ingin melihat kau membawa apa untuk aku sebagai bukaan puasa sunahku. Sebelumnya sudah aku bilang kalau beli apa apa taruh aja didapur jangan taruh dikamar biar ibu tau dan dimakan bersama sama, tapi kau selalu bilang ini buatku bukan buat ibu. Kau tau kenapa aku bilang begitu karena setiap kali kau membelikan sesuatu untuk ku ibumu selalu bilang ini bilang itu. Apakah tau rasanya mau dipites sama ibu mu hanya karena aku mengizinkan kamu mancing??? Ibu mu tidak suka kamu mancing tapi aku mengizinkan kamu mancing asal kamu tau diri. Aku bisa memaklumi keinginan kamu yang sudah stres dengan pekerjaan RS tapi tidak untuk ibu mu. Posisiku dirumah ini serba salah, aku bingung dengan kalian berdua sedangkan aku disini jauh dari keluarga kandung ku, wilayah baru selama kehidupanku ini. 

Semuanya hancur ditanggal 24/7/2015 apa yang selama ini aku pertahankan, aku sabari dari sikap kamu yang menyakitkan dan sikap ibumu yang selalu menyalahkan aku. Didalam tas hitam yang digantung dimusolah rumah kontrakan aku menemukan botol minyak bulu perindu, 2 buah gunting, gunting kuku, korek kuping, bungkusan yang dibungkus rapat. Bungkusan rapat itu berisi beras, batu dan jimat yang bertulisan sahadat ke mbah sakti dan ada nama aku dan orang tua aku. Kau tau gimana takutnya aku melihat barang2 itu??? Aku bingung apakah aku harus percaya dengan beginian apa aku bermimpi. Dengan tenangnya kau menjawab bahwa itu punyamu dan kalau melakukan itu karena sakit hati dengan orang tuaku, dengan enaknya ibu mu bilang kalau minyak itu belinya sama dia dan perbuatan ini bukan perbuatan musyrik. Kamu tau orang tua mana yang menerima kalau anaknya diperlakukan tidak baik oleh suaminya, orang tua mana yang menerima kalau anaknya dinikahin cuma kamu jadikan pembantu, orang tua mana yang ikhlas anaknya disakiti batinya sama kamu. Toh orang tua aku hanya menasehati kamu layaknya orangtua menasehati anaknya, tapi dasarnya kamu memang orang yang ga bisa menerima nasehat baik dari siapapun. Sudah berapa banyak orang yang kau jauhi setelah memberi nasehat baik kepadamu. 

Kau tau bagaimana rasanya sakit hatiku atas sikap mu itu?kau tau bagaimana perihnya hatiku atas perbuatan mu ini??? Apakah kamu tau bagaimana hancurnya hatiku dimalam itu…Apakah kau tau bagaimana rasanya harus berpikir logis ketika hati hancur karena harus mengoreksi beberapa kali surat pernyataan talakmu agar kau tidak terjebak atas apa yang kau tulis. Rasa sakitnya melebihi rasa sakit ketika kau bilang hanya ½ sayang dan ½ tidak sayang kepadaku. Rasa sakitnya melebihi ketika kau bilang aku bodoh dan istri sebagai pembantu. Seandainya kamu berpikir, aku yang mengurus mu sejak resmi menjadi istrimu yang kadang aku sendiri tidak sempat mengurus diriku. Mulai kau bangun hingga kau tidur lagi, aku yang mencuci gosok baju mu dengan tanganku ini, aku yang menjahit baju-baju mu yang sobek sejak masih lajang hingga kau bisa memakai kembali bajumu, aku yang memasak dan membuat cemilan hingga kau bias makan sewaktu waktu perut mu lapar, hingga kau bias ngemil ditengah malam ketika aku tertidur lelap setelah seharian mengurus rumah, aku yang harus jadi “alarmmu” ketika kau mulai lupa, aku pula yang harus merawat wajahmu, mengoleskan cream dengan cream racikanku sendiri ketika jerawat muncul diwajahmu, aku pula yang kau mintai tolong untuk mengerjakanya ketika kerjaan RS mu menumpuk dan dibawa pulang, aku pula yang kau telepon ketika ada obat yang tidak kau ketahui, aku pula yang kau suruh cari ini cari itu ketika kau kesulitan dalam pekerjaanmu dan aku pula yang kau marahin ketika kau melakukan kesalahan dalam pemberian etiket obat dan dikatain “giant” oleh anak anakmu di RS. Aku sudah berusaha jadi teman, pendamping, patner, istri bahkan rekan sejawat mu baik di rumah tanggamu maupun dipekerjaanmu. Tapi semuanya ga ada artinya diriku bagimu, dengan mudahnya kau ucapkan kata “talak” itu kepadaku tanpa berpikir panjang dan tanpa ada niat untuk memperbaiki diri. Kau tahu, pamanmu sendiri yang berani menjamin atas nama Allah akan membimbingimu kejalan-Nya tapi kau sendiri tidak ada niat kearah sana malah memberikan “talak mati” untuk pernikahan ini. 

Aku tidak mengerti jalan pikiranmu, aku tidak tahu isi hatimu yang sebenarnya. Saat ini yang aku tau, kalau aku adalah murada mu dan mantan istrimu. Ya aku adalah wanita yang pernah hadir dikehidupanmu, wanita yang kau sukai sejak pertama kali melihatku ketika kuliah apoteker, wanita yang begitu sulit kau dekati, wanita yang kau perjuangkan dihadapan ibumu sampai kau sendiri bilang tidak akan menikah kecuali denganku, wanita yang tulus mencintai dan menyayangimu, wanita yang tidak pernah minta apa apa dari mu terutama yang berkaitan dengan materi, wanita yang selalu berusaha tegar dan mandiri karena tidak ingin merepotkanmu. Aku adalah wanita yang pernah kau nikahin dan tulang rusukmu yang kau hancurkan.

[+/-] Selengkapnya...

Ketika Masalah Datang

0 komentar

Pernah menghadapi persoalan yang berat banget sampai kamu ga tau bagaimana jalan keluarnya? Pernah nangis sampai mata bengkak gara-gara masalah dengan seseorang? Pernah hampir putus asa karena beban masalah yang datang bertubi-tubi, sampai kamu merasa bahwa kamu ga sanggup naggung lagi? Pasti semua orang pernah ngerasain masa-masa seperti itu ya! jangankan kita, Rasulullah aja yang dekat dengan Allah pun pernah merasakan kesedihan yang sangat menghimpit saat beliau didustakan, diusir, sampai ditimpuki oleh penduduk Thaif. .
Yup, masalah memang tak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Namun yang jadi masalah sesungguhnya bukan apa yang kita rasakan ketika masalah itu datang, tapi bagaimana caranya supaya kita bisa tetap bertahan dan menemukan jalan keluarnya. Sepakat ga?? . Oleh karena itu sebelum kita dihadapi oleh suatu masalah, maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu makna dari sebuah masalah, cara mengatasi masalah dan tips agar tetap fresh menghadapi masalah. Orang bilang sih, sedia paying sebelum hujan. . Yuk kita bahas sama-sama.

Makna masalah dalam hidup

Guys ternyata setiap masalah dan ujian yang kita dapatkan tersebunyi makna atau arti yang tidak kita sadari, mau tau ga ?? nih kasih kasih tau, tapi sebelumnya nyayi dulu ya!!
1. Ujian ketakwaan kita pada Allah
Masalah merupakan ujian yang akan mengukur ketakwaan kita kepada Allah. Sampai dimana kita benar-benar bertakwa kepada-Nya dan menjalani kehidupan hanya dengan seluruh ketentuan yang telah diatur-Nya. Lho? Iya, sebab dengan masalah akan terlihat apakah seseorang benar-benar menyikapi hidupnya dengan kepasrahan kepada Allah.
Masalah ga yakin dengan pertolongan Allah ini ternyata pernah juga terjadi dizaman Rasulullah. Gini kisahnya, waktu Rasulullah sedang berada di samping Ka’bah, datanglah Khabab bin Arts yang menanyakan kepada Rasulullah, apakah Rasulullah tidak meminta pertolongan Allah atas penyiksaan yang ditimpakan pada kaum muslimin. Rasulullah pun menjawab, bahwa siksaan yang dirasakan oleh kaum mu’minin sebelum mereka lebih berat, ada yang dibelah dua kepalanya dengan gergaji, ada yang disisir dengan sisir besi hingga kulit dan dagingnya mengelupas, namun itu semua tidak membuat mereka berpaling dari ajaran Islam. Hingga kamudian, turunlah ayat :


“Aliif laam miim. Apakah manusia itu mengira mereka dibiarkan (saja) mengatakan :” kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya mereka telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Qs. Al-Ankabut : 1 - 3).

Jadi, masalah, persoalan, ujian, kesulitan, itu datang untuk menguji kita, sampai sejauh mana kita tetap ingat sama Allah dan mengembalikan semua masalah kita hanya sama Dia.

2. Ujian kenaikan tingkat di sisi Allah
Allah ga bakal memberikan kita masalah kalau kita nggak sanggup menanggungnya. Karena itu, kalau ternyata masalah yang datang terasa semakin berat, itu berarti kemampuan kita untuk menanggung masalah pun semakin bertambah. “Allah tidak mebebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Qs.Al-Baqoroh : 266). So, kalau kita sedang ditimpa masalah yang lebih berat dari biasanya, jangan menghujat Allah nggak adil sama kita, tapi beryukurlah bahwa sesungguhnya Allah sedang menguji kita untuk naik ke level yang lebih tinggi di sisi-Nya. Lha wong kita aja sebelum naik ke kelas yang lebih tinggi, pasti ada test semesterannyakan?

3. Kebaikan yang tertunda
Percaya nggak kalau masalah, ujian, kesedihan, kesulitan itu adalah kebaikan yang tertunda? karena Allah dengan jelas menyatakan hal itu, “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Alam Nasyroh : 5 – 6). Sampai dua kali lho Allah menegaskan janji-Nya. Siapa yang nggak percaya sama janji Allah? Ho ho ho, jangan sampe ya.
Gimana caranya mendapatkan kebaikan stelah kesulitan ? Simak ayat tujuh dan delapanya, “Maka apabila telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Rabbmu lah hendaknya kamu berharap”. Jadi, kalau kamu yakin Allah pasti akan memberikan kemudahan setelah kesulitan, jangan berlama-lama atau menunda-nunda untuk segera bangkit dan bergerak untuk mengerjakan alternatif-alternatif yang kira-kira bisa digunakan untuk keluar dari masalah.

4. Evaluasi atas kesalahan
Nah ini neeh sentilan sayangnya Allah sama kita, kalau kita salah atau lalai. Ujian atau masalah juga bisa datang dari kita sendiri lho, makanya sering-sering istighfar ya sama Allah. Rasulullah yang ma’shum (terjaga) saja selalu beristighfar tak kurang dari 70 kali sehari. Karena itu, bila masalah datang menghimpit kita, selain berbaik sangka pada Allah, hal lain yang harus kita lakukan adalah mengoreksi apa yang telah kita lakukan. Apa iya usaha yang dilakukan sudah maksimal, apa niat yang ada dalam hati benar-benar untuk Allah saat melakukan aktivitas, apa rencana yang disusun telah matang? Wah, ternyata banyak hal yang harus ditinjau ulang dalam kehidupan kita sebagai manusia yang dhoif (lemah).


Resep mujarab mengatasi masalah

Nah setelah kita tau makana dari masalah yang kita hadapi, ada baiknya kita meracik dan meramu agar masalah tersebut tidak membuat kita down dan dapat terselesaikan dengan baik. Nih ada beberapa “racikan obat” yang cukup manjur lo!! Mo dicoba ga?? Sok atuh dicoba.
1. Selalu berdoa pada Allah
Jangan menjauhkan diri dari Allah saat masalah sedang datang melanda karena masalah dari Allah dan tidak ada yang mampu menghilangkan selain Dia (Qs. Al-An’am :17). So, kalo ada masalah, yang harus pertama kali kita datangi adalah Allah. Berdoa adalah sarana untuk kita meminta Allah, mendekatkan rahmat-Nya kepada kita, supaya masalah kita segera selesai, “…. Dan berdoa’lah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Qs. Al-A’raf : 55).

2. Yakin akan pertolongan Allah
Setelah berdo’a, harus yakin bahwa pertolongan Allah akan dating, harus percaya dan yakin bahwa Allah akan menolong, sebab pertolongan Allah hanya akan datang pada orang-orang yang beriman (percaya).
“Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan macam-macam cobaan) sehingga berkalah rasul dan orang-orang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah. ‘Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Qs.Al-Baqoroh : 214).


3. Istiqomah
Jangan pernah menyerah dan meragukan pertolongan Allah. Teguhkan hati bahwa masalah yang dihadapi cuma bisa selesai dengan cara yang tidak melanggar aturan Allah. Jangan tergoda dengan was wis wus-nya orang yang menyarankan yang nggak-nggak. Karena bila kita yakin bahwa Allah lah yang akan mendatangkan penyelesaian bagi masalah kita, malaikat akan turun kepada kita dan mengatakan “ Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih “ (Qs. Fushshilat : 30), wah enak banget kan dihibur oleh malaikat, makhluk yang paling dekat dengan Allah. Insya Allah, jika kita istiqomah dengan keyakinan bahwa Allah lah satu-satunya penolong, maka kita akan mendapatkan surga sebagai janji Allah (Qs.Fushshilat : 30). Amin.

4. Perbaiki Diri
Setelah mengevaluasi diri dan menemukan apa-apa yang kurang, jangan putus asa dan jangan jadi diam. Bangkit dan segera perbaiki kesalahan yang dilakukan, karena “sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri.” (Qs.Ar-Raad : 13). Selanjutnya setelah berusaha memperbaiki diri sebaik mungkin, lagi-lagi jangan lupa berdoa supaya usaha kita membawa hasil yang baik. Insya Allah kamu akan semakin tenang dan mendapatkan banyak pelajaran dari masalah yang terjadi. Dan buatlah rencana lanjutan untuk membuat segalanya lebih baik lagi dan pastikan bahwa kita tidak akan jatuh dilubang yang sama. Keledai saja nggak mau ?

5. Tawakal
Setelah seluruh ikhtiar dan berdoa telah tercurah, step selanjutnya yang nggak boleh ketinggalan adalah tawakal. Berserah diri pada Allah apa pun yang nanti akan ditakdirkan-Nya. Manusia harus berusaha, tapi Allah yang menetukan? “sesungguhnya Allah mentyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” Qs.Ali Imran : 159.

Tips supaya tetap fresh saat bermasalah

Hmmm, bahas tentang makna atau arti masalah udah, terus bahas tentang resep mengatsai masalah juga udah. Sekarang kita lihat bagaimana tips agar fresh saat masalah itu datang yu!
1. Yakin kalau semuanya akan kembali pada Allah.
2. Relaksasi sesaat supaya otot-otot ga tegang dan pikiran tetap tenang. Caranya bisa dengan menarik napas dan menghembuskannya perlahan-lahan berulangkali selama beberapa saat.
3. Cerita pada teman yang dipercaya atau orang yang kita anggap bijak. Bercerita ini penting untuk membuat kita merasakan tak sendiri.
4. Temukan prinsip pribadimu, ini penting supaya kita ga kena bujuk rayu setan untuk mencoba jalan keluar yang justru dibenci Allah.
5. Dengarkan cerita orang lain, kita akan merasa bahwa masalah kita hanya satu di antara sekian banyak masalah, dan kita pasti bisa melaluinya.
6. Kunjungi daerah yang tak biasa kita kunjungi, kita pasti mendapatkan pengalaman dan suasana baru.
7. Lakukan hal-hal yang menyenangkan supaya kita ga larut dalam kesedihan atau…tidur sekalian.
8. Jadilah cewek “matre” untuk beberapa saat, berfikirlah bahwa kita ga boleh rugi dengan hanya merasakan sakit dari suatu masalah, tapi kita juga harus beruntung dengan mendapatkan pelajaran darinya.
9. Sholat dan dzikir, ini yang paling penting, untuk meminta kekuatan dan solusi pada ilahi.

Nah, itulah pembahasan tentang “bersiap ketika masalah datng”. So, gimana, apakah kalian ada siap kalau masalah datang dalam hidup kalian ? pastinya udah dong. . Yakinlah bahwa Allah selalu ada untuk kita dan tidak akan meninggalkan kita dimana pun kita berada.
Hidup ini adalah serangkaian masalah. Ketika kita berani hidup maka harus berani menghadapi berbagai masalah.


[+/-] Selengkapnya...

13 Oktober 2012

Berawal dari Sini

0 komentar

Alhamdulillah,,akhirnya bisa dibuka juga ni blog setelah sekian lamaa tak disentuh dan dilihat oleh siempunya.hehhe.Tiga tahun ya 3 tahun tahun waktu yg cukup lama untuk menjadi pribadi yg lebih baik dan dewasa. Tiga tahun juga,banyak suka dan duka yg dialami dan 3 tahun juga banyak nikmat dan karunia Allah yg diberikan bwt saya.Banyak sekali yg saya pelajari dlm waktu 3 tahun, semuanya tercakup dalam berbagi cerita cita dan cinta. Mengejar Cita cita dan cinta tuh banyak suka dukanya apa lagi kl harus keluar kota jauh dari orang tua plus fasilitas terbatas. yuppp banyak bgt cerita suka dukanya dari nangis, sedih, kecewa, ketawa dan sebagainya. Rasanya seperti nano nano. Yang pasti semuanya ada hikmahnya dan Allah merancang semua itu karena itu yg terbaik buat saya. Mau tau gimana serunya mengejar cita cita dan cinta.hehe.Ditunggu aja postingan selanjutnya.hahaha

 

[+/-] Selengkapnya...

16 Agustus 2009

Nasi Goreng Perjuangan

0 komentar

Nasi goreng !!! siapa sih ga tau nasi goreng. Makanan favorit orang Indonesia ini paling dicari pagi dan malam hari, harganya juga terjangkau dan rasanya hemm yummy banget deh. Kalau ingat nasi goreng, saya teringat masa sekolah dulu khususnya masa SD, SMP ampe SMU yang selalu dibekali dengan makan siang. Menunya sih bervariasi, tapi nasi goreng yang paling sering direques oleh saya dan adik. Mau tau ga, kenapa nasi goreng jadi bekal favorit keluarga saya ??? kasih tau ga ya!!!!

Ya dah saya kasih tau nuh!! Alasannya sih klise karena nasi goreng mudah dibuat, waktunya singkat (alasan yang paling utama karena punya ortu karir ditambah ga da khadimat / pembantu) dan ga da stok bahan lain dikulkas (pa lagi kl mama belum belanja). Heehehe. Bekal nasi goreng punya saya, bukan sembarangan nasi goreng, bentuknya unik dan rasanya enak tenan secara dibuat dengan penuh cinta dan perjuangan. Nasi gorengnya kami namakan “Nasi Goreng Perjuangan”.

Nasi goreng ini kreasi papa-ku tercinta lo!! Papa-ku yang satu ini paling sering buatin kami bekal makan siang di bandingkan mama. Papa yang pengertian dengan istrinya yang super sibuk dan sayang anak serta keluarga. So da tau kan kenapa dinamakan nasi goreng perjuangan?? Yah, karena buatnya penuh dengan perjuangan dari tangan seorang papa. Dengan kesibukannya yang ga kalah dengan sang istri masih sempat buatin bekal makan siang anaknya. Jadi tambah sayang deh ma papa. :)

Nasi goreng ini juga jadi rebutan teman-teman saya lo, selain bentuknya yang unik, rasanya juga ga kalah sama nasi goreng punya teman saya yang dibuat dari tangan sang mama. Nasi goreng ini dibalut dengan telur dadar, jadi bentuknya seperti kue dadar gulung. Mau tau ga gimana cara buatnya, nih saya kasih tau resepnya. Ups jangan bilang siapa-siapa ya!!! :)

Bahan - Bahan :
1.Nasi putih secukupnya
2.Telur 2 butir
3.Baso 5 buah
4.Wortel
5.Daun bawang secukupnya
6.Cabai, bawang merah, bawang putih dihaluskan
7.Cabai merah diiris halus
8.Garam 1 sdt

Cara Buat :
1.Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu hingga harum.
2.Masukkan daun bawang, baso dan wortel aduk hingga setengah matang.
3.Masukkan nasi dan aduk hingga rata. Setelah matang, angkat dan taruh dalam piring.
4.Kocok telur di dalam wadah sambil memanaskan minyak dalam wajan, setelah itu goreng menjadi 2 buah telur dadar.
5.Taruh telur dadar di atas piring lalu masukkan nasi goreng secukupnya, setelah itu gulung.
6.Siap disajikan.

[+/-] Selengkapnya...

08 Juli 2009

Tips Melakukan Waxing

27 komentar

Banyak wanita yang mengidam-idamkan kulit mulus, bersih tanpa bulu. Memang sih ada sebagian orang yang punya bulu-bulu halus di tangan, kaki bahkan di ketiak. Tapi tak jarang juga ada orang yang tidak memilikinya sama sekali, ya semua kan tergantung dari hormone yang dimiliki tiap orang. Dengan tumbuhnya bulu-bulu halus itu, terkadang bikin cewek-cwek risih dan kurang PD. Salah satu cara menghilangkan bulu yang paling popular dan akrab di telinga kita adalah waxing. Cara ini adalah cara yang paling mudah dan praktis, namun kalau sobat ga tahu triknya waxing, akan
jadi hal yang paling menyakitkan. Nah, biar hal ini ga terjadi sama sobat, ada trik waxing di rumah!

Cara Waxing yang Baik dan Sehat

1. Bersihkan kulit yang akan dihilangkan bulunya dengan air dingin. Bila bulu-bulu terlalu panjang, sebaiknya dipotong dulu supaya nggak terlalu sakit nantinya.
2. Oleskan lilin wax yang telah dihangatkan terlebih dahulu (lilin wax ada dua jenis yang hangat dan dingin, tapi sebaiknya memilih lilin wax yang hangat) dengan ketebalan merata. Ketika pertama kali mengoleskan, usahakan arah olesan berlawanan dengan tumbuhnya bulu. Untuk olesan berikutnya, laukan dengan arah yang searah dengan pertumbuhan bulu. Dengan demikian lilin wax akan menyebar rata pada bulu.
3. Lalu tempelkan kain blacu pada bagian yang telah diolesi lilin, usahakan lilin masih dalam keadaan lembab.
4. Sekarang siap-siap deh untuk wax. Eit jangan lupa….saat menarik kain blacu, tariklah dari ujung kain ke arah yang berlawanan dengan arah tumbuhnya bulu dengan perlahan-lahan dan usahakan sedekat mungkin dengan kulit agar tidak sakit.
5. Usap dan pijatt dengan lembut kulit yang telah di wax. Lalu oleskan waxing lotion.

Cara Lain Menghilangkan Bulu

Krim penghilang bulu
Krim ini berfungsi untuk menghilangkan bulu yang tumbuh di permukaan kulit. Caranya balurkan secara merata ke seluruh bagian yang ditumbuhi bulu. Tunggulah beberpa saat, lalu lap dengan handuk bersih. Bila merasa gatal saat pemakain pertama, cepat bilas dengan air. Tersedia dalam bentuk krim dan spray. Cocok untuk kulit tangan dan kaki. Cara ini sangat cepat, mudah dan tidak sakit. Tapi kandungan pH dalam krimnya tinggi sehingga bisa terjadi iritasi pada kulit.

Sugaring
Teknik ini masih menggunakan lilin, mirip teknik waxing. Hanya saja di sini medianya menggunakan larutan gula panas. Sugaring sangat efektif menvabut bulu hingga akarnya. Kebanyakan dilakukan di salon-salon. Cocok untuk bagian ketiak dan kaki. Hasilnya akan bertahan 4-6 minggu, tapi sayangnya teknik ini agak menyakitkan dan merasang tumbuhnya bulu di bawah permukaan kulit.

Penyinaran
Teknik yang menggunakan sinar ini, dapat mengurangi junlah pigmen yang terkandung dalam tiap helai bulu. Pertumbuhan bulu terhenti akibat dari panasnya sinar yang menembus ke akar bulu. Cocok digunakan pada seluruh bagian tubuh. Hanya dengan beberapa kali penyinaran saja, bulu-bulu yang ada di tubuh kita ga bakalan nongol lagi. Teknik ini juga kurang baik bagi ibu hamil dan yang berkulit gelap karena banyak mengandung melanin.

Shaving
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan krim atau gel pencukur. Dianjurkan menggunakan scrub setelah melakukan shaving, supaya bulu tidak tumbuh dipermukaan kulit. Cocok untuk bagian ketiak dan kaki. Teknik ini sangat murah, mudah dan tidak sakit. Tapi bulu akan cepet tumbuh lagi.

Peringatan !!!!

1. Jangan lakukan waxing pada kulit yang terbakar, karena bisa terluka. Juga sebaiknya anda tidak melakukan waxing tiga hari sebelum dan tiga hari pertama menstruasi karena pada saat itu, kulit anda amat sensitive.
2. Untuk perawatan sebaiknya jangan berenang atau merendam kaki untuk beberapa saat.
3. Cara ini bertahan selama 6 minggu saja.


[+/-] Selengkapnya...

Akhwat Sejati

2 komentar

Tadi ga sengaja saya obrak-abrik rak buku yang susunanya da ga beraturan (heeehee da lama dicuekin sama siempunya :O ), saya menemukan sebuah puisi yang cukup membuat saya termotivasi bahkan bisa bilang tercentil. :). Sejenak saya mengingat kembali puisi ini punya siapa ??? pasti bukan saya yang buat secara tulisan tanganya bagus bangat, ga kaya tulisan saya yang banyak ukirannya alisan ga ke baca :r. Setelah sejam mengingat-ingat saya baru ingat ternyata puisi itu tulisan tangan salah satu sahabat saya, dia sering bangat coret-coret buku saya, katanya sih buat kenang-kenangan. :). Jadi kangen deh sama dia, tapi saya kehilangan jejaknya. Semoga saja dia selalu berada dalam lindungan Allah SWT.




Akhwat Sejati

Seorang Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,
tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona,
tetapidilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia
berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,
tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,
tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaia,
tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan,
tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang
orang jadi tergoda

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian
yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu
dengan penuh rasa syukur

Dan ingatlah ...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul,
tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan
dirinya dalam bergaul

Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun,
tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap

Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi,
tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan

Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi,
tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah

Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro',
tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan

Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al -Qur'an,
tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al- Qur'an

Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek,
tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik

Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude,
tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat

Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi,
tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati

Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan,
tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja

Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama,
tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya

Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua
dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta
pada Ar - Rahman Ar – Rahiim

Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajjudnya,
tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud
Akhwat sejati tidak dilihat dari rutin dan konsistennya menggunakan
jilbab dan tidak akan menganggap dirinya lebih sempurna dibandingkan
para Akhwat lainnya yang belum berhijab, tetapi bagaimana ia mampu
membimbing dengan penuh kesabaran & keikhlasan para Akhwat lainnya
supaya menggunakan jilbabnya dengan konsisten.


[+/-] Selengkapnya...

27 Juni 2009

Jalan Cinta

0 komentar


JALAN CINTA


Untuk anak-anakku,

Yang sedang bertanya-tanya
Tentang masa depan yang tersembunyi dan terbayang begitu jauh
Berharap-harap tentang hidup yang sedang dan akan dihadapinya
Anak-anakku,
yang sedang mencari keyakinan jiwa
Terhadap jiwa lain yang menjadi pasangan jiwanya
Anak-anakku,
Yang sedang gelisah
Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian
Dan godaan-godaan yang memberatkan
Anak-anakku,
Yang semakin dewasa
Dan penuh dengan beban tanggungjawab kehidupan
Aku berdoa untuk kalian
Ya Allah,
Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka
Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa
Bersihkanlah jiwa mereka
Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu

Anakku,
Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan
Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan
Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan
Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat
Dengan tatapannya yang tajam
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap
bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa
Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
memahat langit dengan angan-angan
mengukir malam dengan bayang-bayang
Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung
Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab

Bersikaplah jujur dan terbuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora
Barangkali takdir tengah bicara
Telah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang khusus buatmu
Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga
Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam
Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu

Engkau akan segera menyadari
Keadaannya tidaklah jauh berbeda
Takdir tengah bicara kepadanya
Ada yang tersentak dari dalam dadanya
Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut
Dan tatapanmu yang sejuk
Ia mengasingkan diri dari keriuhan
Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya
Bermalam-malam lewat tanpa jawab
Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu
Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara
Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan
Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu

Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba
Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya
Tetapi ia hanya duduk terdiam
Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap
Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu
Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu
Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam
Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya
Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu
Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu
Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya
Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya
Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda
Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu

Sejak ia berlalu dari hadapanmu
Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya
Sejak engkau berlalu dari hadapannya
Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu

Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi
Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada
Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau
dibencinya
Dan disampaikannya dengan tanpa beban
Sedang engkau menyembunyikan darinya
Perasaanmu yang bergelora
Dan dia menyembunyikan darimu
Hasratnya yang membara
Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri

Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa
Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta
Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya
Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya
Meski dibalik sayapnya yang anggun
Tersimpan pedang tajam melukaimu
Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia
Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya

Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan
Betapapun engkau tidak menginginkan
Atau dia tidak menghendaki
Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan
Betapapun engkau ingin menemukannya
Atau dia ingin menemukanmu
Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau
dipisahkan

Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya
Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta
Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya
Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu
Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara
Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya
Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu
Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya
Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya
Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia

Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan
Mengikat waktu dengan memadu rindu
Saling bercerita tentang kegembiraan
Saling bercerita tentang kesedihan
Saling membagi tentang harapan dan beban
Memupuk pohon cinta dengan terbuka
Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi
Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan
Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan
Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran

Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan
Menjadi masalah dan kemarahan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci
Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan
Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan
Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam
Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu
Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya
Anugerah cinta, harapan dan kedewasaan yang membimbing kalian
Membawamu kembali mendekat kepadanya
Membawanya kembali mendekat kepadamu
Lalu kalian saling bercerita
Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih
Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian
ikrarkan

Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut
Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup
Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat
membersihkannya
Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri
Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan
Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang

Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa
Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh
Daunnya semakin rimbun meneduhi
Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah
Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru
Tentang tujuan dan harapan pohon cinta
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru
Dan dia menjadi sari menghidupkan benih
Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru
Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya
Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya
Akankah dia menikmatinya bermusim-musim

Malam-malam berlalu tanpa jawab
Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam
Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu
yang baru
Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru
Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian
Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur
Bermalam-malam berlalu dengan doa
Engkau dan dia berdoa
Ya Allah,
Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku
Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar
Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik

Sampai tiba waktunya
Engkau dan dia dikuatkan
Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama
Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya
Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan
Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup
Kalian saling setuju hidup bersekutu

Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan
Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang
Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan
Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan
Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan

Begitulah kalian menjalani hidup bersekutu
Bulan-bulan berlimpah kegembiraan dan kesenangan
Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan
Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia
Lalu waktu berjalan semakin panjang
Dan hidup menjadi semakin nyata
Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya

Engkau mengandung anakmu yang pertama
Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu
Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin
Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa
Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu
Dengan susah payah yang bertumpuk
Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal
Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia
Penuh syukur dan doa kepadaNya

Ketika tiba saatnya
Beban kandungan semakin memuncak
Punggungmu semakin berat dan payah
Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas
Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat
Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat
Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan
Suamimu menjagamu dan menguatkanmu

Ketika suara tangis bayi terdengar
Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu
Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi
Memeluk bayi basah begitu merah
Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya
Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci
Menyambut dengan doa kehadiran anakmu
Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan
Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia
Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya
Engkau menjadi ibu
Suamimu menjadi bapak

Engkaupun mengasuh dan memeliharanya
Dengan kasih sayang yang berlimpah
Jiwamu terikat dengan jiwanya
Air susu yang engkau minumkan kepadanya
Menjadi air jiwa bagi anakmu
Dan kebahagiaannya meminum air susumu
Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu
Kemanapun engkau bepergian
Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya
Maka bila tiba waktu pulang
Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah
Di halaman engkau dengar tangisnya
Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin
Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di dadamu
Air susumu menetes karenanya
Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya
Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil
Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang
Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat di wajahnya
Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu
Matanya semakin berbinar
Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan
Dan hatimu semakin bersinar
Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan
Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani
Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur
Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran
Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar

Waktu terus berjalan
Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang
Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya
Belajar merangkak dan berjalan
Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama
Engkau mengajarinya memanggilmu ibu
Dan memanggil suamimu bapak
Engkau mengajarinya tentang alam
Api itu panas es itu dingin
Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan
Engkau mengajarinya makan dan memakai baju
Menyisirkan rambutnya
Sambil bersenandung lagu kesukaannya
Dan menggumam betapa eloknya anakmu
Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah
Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya

Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau
Engkau begitu khawatirnya
Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri
Dan kulitmulah yang tersayat atau luka
Begitu sayangnya engkau kepadanya
Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah
Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya
Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya
Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan

Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa
Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri
Engkau semakin kesulitan menghadapinya
Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu
Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya
Ia hidup dengan teman-temannya sendiri
Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu
Ia seolah-olah semakin jauh
Engkau bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah
Rasa cintamu kepadanya begitu ingin
Mengikatnya dalam rengkuhanmu
Mengamankannya dalam dekapanmu
Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil
Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin
Membebaskannya melakukan pencarian
Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya
Melepaskannya untuk hidup dalam masanya

Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa
Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa
Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega
Percaya dan ikhlas tentangnya
Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar
Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud

Ya, Allah,
Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar
Dekatkanlah ia kepada jalanMu
Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia
Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat
Tabahkanlah ia menghadapi hidup
Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya
Ya Allah,
Kami berserah diri kepadaMu

Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya
Seperti engkau ketika muda
Engkau begitu ingin melihat kekasihnya
Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu
Tidak lagi seperti dahulu
Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu
Dan ketika bersamamu
Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu
Engkau merasa akan tiba waktunya
Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya
Waktu pun tiba
Engkau berpisah dengannya
Anakmu menjalani hidup sendiri
Mendiami rumahnya sendiri
Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu
Dan hidupmu seolah-olah kesepian

Waktu terus berputar
Dan kalian berdua menjadi begitu tua
Rambut memutih dan tubuh melemah
Kenangan berjalan satu-satu di depan mata
Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami
Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit
Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya
Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat
Apa yang dahulunya engkau anggap
Sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar
Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja
Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup
Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup
Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas
Menerima waktu yang semakin habis
Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan
Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan
Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan
Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir
Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang
Anak-anakmu bahagia
Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir
Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup
Mereka mendoakan
Hidupmu lebih bahagia dan tenang
Di alam yang lebih kekal
Mereka bangga terhadapmu

karya : Khalil Gibran

[+/-] Selengkapnya...

 

Cafe Samudra Cinta Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez